perang ku tantang
prajurit lima menerkam dengan tombak
aku hanya tersenyum
kekasihku pergi
aku senyum
kecut
belalang hijau mencerna daun
dalam dalam kuhayati bunga
seraya pasukan sepuluh menghunus pedang
aku tersenyum riang
kapal berlalu
ragaku lepas
obsesi
adakah itu indah nian?
akh cukup bermimpi saja malam...
prajurit lima belas meminta nyawa
aku diam
Tidak ada komentar:
Posting Komentar